welcome

Selamat datang di catatan si Penuntut Ilmu, hidup akan terasa indah jika kita mampu berbagi walaupun itu kecil..kritik dan saran silahkan di kolom komentar!!

Senin, 22 Oktober 2012

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan semangat Kebangsaan

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan (PKn khususnya dalam mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence), tanggung jawab warga negara (civics responbility) dan partisipasi warga negara (civic participation).
Kecerdasan warga negara yang di kembangkan untuk membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional melainkan juga dalam paradigma baru PKn yang multidimensional ini terwujud, maka aspek sejarah kebangsaan dari warga negara tidak boleh dilupakan. Dalam membahas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan senagat kebangsaan ini, ada dua konsep kunci : yaitu perjuangan dan bangsa dan kebangsaan.
Ada tiga pengertian perjuangan secara harafiah, yaitu :
1) perjuangan berarti usaha yang penuh dengan kesulitan dan bahaya,
2) perjuangan identik dengan usaha untuk merebut sesuatu atau peperangan untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan,
3) dalam konteks politik, perjuangan berarti wujud interaksi sosial, termasuk persaingan, pelanggaran dan konflik
.

Sedangkan konsep kebangsaan menunjukkkan ciri-ciri yang menandai golongan bangsa atau kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Karena dengan mengetahui dan mau belajar sejarahnya maka suatu bangsa diharapkan dapat bersikap dan berperilaku cerdas baik secara rasional, spirituil, emosional dan sosial. Orang yang mau belajar dari sejarah yakni mengambil makna dan hikmah dari sejarah akan semakin bijak dalam bertindak dan mahir dalam mengambil keputusan . Sejarah perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan suatu bangsa akan selalu terus dipelajari, dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang bersatu atau dipersatukan oleh adanya persamaan nasib dan pengalaman di masa lampau dan mempunyai cita-cita serta tujuan yang sama untuk kehidupan di masa depan. Pengalaman bangsa Indonesia di masa lampau terutama pada masa penjajahan dengan sistem tanam paksa yang telah menimbulkan kesengsaraan, penderitaan dan pembodohan telah menggugah dan menyadarkan para cerdik pandai atau kaum terdidik untuk mengubah nasib bangsanya.
Munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat di nusantara terbagi atas lima dimensi yaitu :
1) Pergerakan politik,
2 ) Pergerakan Sarekat Islam,
3) Pergerakan keagamaan,
 4) Pergerakan Wanita, dan
5) Pergerakan Pemuda.

 Pergerakan pada masa penjajahan Belanda dibagi menjadi kurun waktu, yaitu :
1) masa 1908-1920 ditandai oleh munculnya organisasi-organisasi di Indonesia yaitu Budi Utomo, Sarekat Islam, Perkumpulan Kedaerahan dan perkumpulan campuran;
2) Pergerakan Politik pada masa 1920-1932 untuk organisasi Indonesia yaitu Partai Komunis Indonesia, Sarekat Islam, Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Studieclub-studieclub, Partai Nasional Indonesia, Perkumpulan yang berdasarkan kedaerahan, golongan yang berdasarkan keagamaan;
3) Pergerakan politik pada masa 1930-1942 meliputi Partai Nasional Indonesia, Partai Indonesia, Gerindo, Partai Persatuan Indonesia, Budi Utomo, Partai Rakyat Indonesia, Persatuan Bangsa Indonesia, Partai Indonesia Raya, PSII, perkumpulan berdasarkan kedaerahan, golongan berdasarkan keagamaan, GAPI dan Majelis Rakyat Indonesia.
Melalui organisasi politik, perjuangan bangsa Indonesia pada hakikatnya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah asing karena mereka sadar akan nasibnya yang dijajah sehingga kondisinya miskin, bodoh dan tidak ada kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu muncul berbagai gerakan yang mengarah pada upaya untuk mempersatukan diri melawan penjajah dengan berbagai taktik perjuangan yang dilandasi oleh semangat persatuan dan nasionalisme yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar