A. BERDISKUSI DAN AKTIVITAS MENULIS
Berdiskusi yang dimaksud di sini bukan berupa seminar, simposium, dan rapat yang memerlukan penulisan makalah atau rencana rapat terlebih dahulu. Berdiskusi yang dimaksudkan disini termasuk pula suatu diskusi kelompok yang di adakan dengan tujuan mempertajam isi suatu tulisan yang sedang di kerjakan.
Seorang penulis dapat mengomunikasikan rencana awal suatu tulisan atau sebuah tulisan utuh dalam suatu diskusi guna mendapatkan masukan-masukan dari para anggota yang terlibat dalam sebuah diskusi tersebut.
Dalam diskusi kelompok yang diselenggarakan seperti yang dimaksudkan di atas, penulis perlu mengemukakan rencana tulisannya atau tulisannya secara utuh kepada peserta diskusi. Setelah itu, penulis itu siap menerima masukan dan kritikan yang membangun dari peserta diskusi. Aktivitas diskusi kelompok yang di selenggarakan guna mendapat masukan-masukan dari peserta diskusi sama fungsinya dengan seminar proposal yang diikuti oleh para mahasiswa guna mendapat masukan dari konsultan/ pembimbing/ promotor untuk menyempurnakan proposal.
Dari uraian diatas nampak sekali bahwa adakalanya kita perlu menulis untuk berdiskusi dan kadang-kadang kita perlu berdiskusi untuk menulis dengan baik.
B. MELAKUKAN WAWANCARA DAN LAPORAN
Sebelum wawacara di lakukan, kita perlu menulis pedoman wawancara, yaitu berupa sebuah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kemudian, kita perli mencatat hasil wawancara dan menulis suatu laporan.
Pemilihan orang-orang dam aspek-aspek yang akan di wawancarai hendaknya dikaitkan dengan topik dan tujuan tulisan. Misalnya, kita akan akan menulis tentang reaksi para ibu rumah tangga terhadap kenaikan harga gas maka yang harus diwawancarai adalah para ibu rumah tangga di berbgai lokasi dan berasal dari bebagai strata sosial.
Dalam belajar menulis persiapan wawancara hendaknya memulai dari yang sederhana, baik topik maupun pertanyaan yang akan di ajukan.
Ketika wawancara berlangsung, pewawancara dapat merekam hasil wawancara atau mencatatnya,kemudian setelah selesai tulislah sebuah laporan tentang hasil wawancara.
Dalam pembuatan laporan, anda harus beljar mengorganisasikan karangan ekspositoris atau naratif. Latihan yang harus di lakukan meliputi menulis kalimat atau paragraf pengantar, paragaraf isi, dan kalimat atau paragraf penutup.
C. BERCERITA MENGENAI PENGALAMAN PRIBADI
Ide menulis sesuatu dapat muncul setelah kita bercerita tentang pengalaman probadi kita kepada orang lain secara lisan. Kemunculan ide tersebut dapat diikuti dengan perencanaan secara tertulis. Ide dan perencanaan dalam menulis ddapat berasal dari suatu aktivitas yang bersifat kolaboratif (kerja sama) antara dua orang atau lebih.
Didalam bercerita bukan hanya terdapat aktifitas menulis dan berbicara, melainkan juga ada aktifitas mendengarkan. Hal ini merupakan bukti bahwa beberapa jenis keterampilan berbahasa digunakan secara bergantian atau terintegrasi dalam sebuah komunikasi sesungguhnya.
D. BERPIDATO DAN AKTIVITAS MENULIS
Sebelum menulis suatu naskah pidato, anda harus mengetahui situasi/tempat berpidato dan siapa saja yang akan hadir. Kemudian berlatih menuliskan sebuah pidato sederhana.
Sebuah naskah pidato terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pembukaan, isi pidato, dan penutup. Pada bagian pembukaan berisi salam, menyapa hadirin, dan mengemukakan topik pembicaraan, barulah disampaikan isi pidato dengan urutan nyang baik. Urutan yang baik dapat berupa urutan kronologis atau berupa rangkaian peristiwa, urutan sebab akibat, akibat sebab, atau gabungan dari beberapa cara penyajian itu. Kemudian pidato ditutup dengan salam.
Dalam menyampaikan pidato perhatikan pemakaian intonasi dan tekanan suara, gerak-gerik tubuh, dan kontak mata dengan pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar